Menu

Selasa, 06 Januari 2015

Ngarumat Barang Pusaka 2015

Seperti biasanya setiap setahun sekali pada tanggal 12 Mulud, warga masyarakat Lebakwangi dan Batukarut beserta keturunannya (seuweu siwi) mengadakan acara ritual “Ngebakeun” atau “Ngarumat Barang Pusaka” yaitu suatu prosesi mencuci barang-barang pusaka peninggalan nenek Moyang masyarakat Lebakwangi-Batukarut yang berupa perkakas perang jaman dulu seperti : Keris, pedang, kujang, tumbak, badi dan sumbul.  Selain itu terdapat pula seperangkat Gamelan mirip gamelan degung yang dinamakan “Gamelan Goong Renteng” atau “Gamelan Embah Bandong”.
Pada hari Minggu, 04 Januari 2015 pagi-pagi sudah diguyur hujan, prosesi “Ngebakeun” agak tertunda sebentar namun akhirnya berjalan sebagaimana biasanya.
Turut hadir menyaksikan acara adat istiadat tersebut antara lain : Camat Kecamatan Arjasari, Anggota DPRD Kabupaten Bandung yang berasal dari Kecamatan Arjasari, Rika Yuliandini, Anggota DPR RI yang berasal dari Kecamatan Arjasari Drs. H. Dadang Rusdiana, Msi dan  beberapa pejabat Kabupaten Bandung yang terkait dengan masalah Kebudayaan dan kepurbakalaan.
Acara ini murni pelestarian adat istiadat dan budaya sunda (maksudnya : bukan acara keagamaan).  Kegiatan perawatan terhadap barang-barang pusaka peninggalan nenek moyang merupakan hal yang terpuji selama barang-barang pusaka tersebut tidak dijadikan alat pemujaan atau kalau menurut basa sunda adalah “Mupusti” sanes “Migusti” terhadap barang-barang tersebut.
Saya sendiri merasa heran dan kagum, barang-barang pusaka yang umurnya telah ratusan tahun tetapi kondisinya masih terbilang bagus, apalagi Gamelan Goong Renteng, wah tampaknya masih seperti baru.
Seperti biasa, kegiatan mencuci barang pusaka terbagi dalam 2 kelompok.  Kelompok pertama adalah para sesepuh Lebakwangi yang melakukan pencucian terhadap barang-barang pusaka berupa perkakas perang jaman dulu sepert : Keris, pedang, kujang, badi, dan Sumbul.  Kegian ini dilakukan di dalam ruangan “Bumi Alit Kabuyutan”, Sedangkan kelompok kedua adalah para sesepuh Lebakwangi yang melakukan pencucian terhadap barang berupa Gamelan Goong Renteng, kegiatan ini dilakukan di luar ruangan “Bumi Alit Kabuyutan”, disaksikan langsung oleh beberapa masyarakat yang hadir disana.

Penata Acara, Aip Rosidi
Selesai prosesi pencucian barang-barang pusaka tersebut, dilanjutkan dengan acara seremonial mulai dari Pembukaan, sambutan-sambutan dan pedaran Muludan serta diakhiri dengan doa dan makan tumpeng bersama.
Perlu diketahui bahwa Gamelan Goong Renteng hanya dikeluarkan dan ditabuh setahun sekali pada saat usai prosesi ini.  Demikian juga pada acara hari Minggu kemarin, gamelan goong renteng ditabuh dengan menyajikan beberapa lagu-lagu buhun di pandu oleh Ketua Panitia H. Itang Wisnama.(dilaporkan oleh : Dadang Dharsana).



Sesepuh Lebakwangi, H. Oman
Ketua Panitia, H. Itang Wismana










Kades Batukarut, C.A Hidayat
Camat Arjasari, Drs. Dede









 
Drs. H. Dadang Rusdiana, MSi,  Angg DPR RI














FOTO-FOTO LAINNYA :

Persiapan acara

Halaman Depan Situs Bumi Alit Kabuyutan

Seuweu siwi Lebakwangi-Batukarut

Seuweu siwi Lebakwangi-Batukarut

Seuweu siwi Lebakwangi-Batukarut


Para Tamu Undangan

Gamelan Goong Renteng sedang ditabuh

H. Itang Wismana sedang memandu lagu-lagu Gamelan

Sesepuh Lebakwangi dan Anggota DPR RI Drs. Dadang Rusdiana


Selasa, 14 Januari 2014

Ngarumat Barang Pusaka 2014

Kebiasaan yang sudah turun temurun masyarakat Desa Lebakwangi dan Batukarut selaku seuweu siwi (keturunan) nenek moyangnya yaitu pada setiap tanggal 12 Mulud diadakan kegiatan "Ngebakeun" atau "Memandikan" barang-barang pusaka yang ada (tersimpan) di Bumi Alit Kabuyutan.  Prosesi ini biasanya disebut dengan "Ngarumat Barang Pusaka".   Ada dua kegiatan ngebakeun yang dilakukan saat itu, pertama adalah ngebakeun seluruh barang-barang pusaka yang tersimpan di dalam kamar "Bumi Alit Kabuyutan" yaitu berupa perkakas perang jaman dulu, seperti : Pedang, Keris, Angkingan, Kujang, Badi, serta Sumbul, kegiatannya dilakukan di dalam Bumi Alit itu sendiri.  Sedangkan yang kedua adalah ngebakeun barang pusaka berupa Gamelan Goong Renteng yang tersimpan di rumah salah seorang sesepuh Lebakwangi. Kegiatan ngebakeun Goong Renteng dilaksanakan di luar Bumi Alit, yaitu disebelah samping Bangunan Bale Panglawungan.
Kegiatan Ngarumat Barang Pusaka tahun ini agak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kegiatan Ngebakeun di dalam Bumi Alit Kabuyutan kali ini tertutup, tidak boleh disaksikan oleh umum termasuk media masa.  Perbedaan yang kedua adalah bahwa kegiatan Ngarumat Barang pusaka tahun ini tambah semarak dengan hadirnya salah seorang budayawan Jawa Barat yang turut menyaksikan dalam kegiatan tersebut, yaitu bapak H. Dede Yusuf Effendi (Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat).   Hadir pula dari Pemerintah Kecamatan Arjasari dan dari Pemkab Bandung, dan para tamu disambut oleh pemerintah pribumi yaitu Kades Lebakwangi dan Kades Batukarut.

Ratusan masyarakat hadir menyaksikannya dengan tidak lupa mereka pada membawa perbekalan makanan berupa tumpeng, untuk dimakan bersama dengan sanak keluarganya disana seusai acara.

 
 


 
 


 

 













Sabtu, 19 Januari 2013

Bumi Alit Kabuyutan



PROFIL SITUS




Kondisi Umum

Situs Bumi Alit Kabuyutan terletak di perbatasan Desa Lebakwangi dan Batukarut, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat atau kurang lebih 11 Km ke arah Timur dari Ibukota Kabupaten Bandung, Soreang.  Didalam area Situs Bumi Alit Kabuyutan yang luasnya sekira 1.662 m2 (118 tumbak ) ini terdapat beberapa pepohonan besar dan kecil yang umurnya sudah ratusan tahun, seperti : Beringin, kiara, dan macam-macam tanaman obat-obatan.
Di area Situs ini terdapat 2 bangunan yaitu : Bale Panglawungan (tempat musyawarah) yang kondisinya saat ini sudah direnovasi, diperluas. dan satu lagi Bangunan Utama "Bumi Alit Kabuyutan".   Rumah ini sangat sederhana, seluruh bahan bangunannya terbuat dari bambu, kecuali "tatapakan" (pondasi) terbuat dari kayu.  atapnya dari bambu, "welit" dan "injuk".   Bagian rumah ini terdiri dari 2 ruangan/kamar, yaitu "paguaran' dan "padaringan" serta dapur. Didalam rumah ini selain terdapat  perabot dapur juga terdapat beberapa perkakas perang jaman dulu seperti : keris, pedang, tumbak, kujang, badi dan sumbul.
Situs Bumi Alit Kabuyutan ini selain memiliki barang pusaka berupa perkakas perang seperti tersebut tadi, memiliki pula seperangkat Gamelan sunda (mirip gamelan Degung) yang disebut "Gamelan Embah Bandong" atau "Goong Renteng".  Seluruh barang-barang pusaka peninggalan nenek moyang tersebut hingga saat ini masih ada dan terpelihara karena pada setiap tahun barang-barang tersebut diperiksa dan dirawat dalam suatu tradisi yang dinamakan "Ngarumat Barang Pusaka" atau istilah Lebakwangi-Batukarut  dinamakan "Ngebakeun" (memandikan).
Gamelan Goong renteng tidak disimpan di Bumi Alit, melainkan disimpan di rumah salah seorang sesepuh Desa Lebakwangi, yaitu Bapak Ayip.

Bumi Alit Kabuyutan



Bale Panglawungan




KM & WC Fasilitas Umum, (bangunan tambahan)


Kepemilikan Tanah Situs
Situs Bumi Alit Kabuyutan terletak di atas tanah adat sunda milik warga keturunan Desa Lebakwangi dan Batukarut (Sasaka Waruga Pusaka)

Luas Tanah dan Batas-batas
Luas tanah situs = 1.662, 25 m2 (118,7 tumbak), batas-batasnya :
1.




Sebelah Utara



:
Jalan Kabupaten



2.




Sebelah Selatan



:
Selokan/sawah



3.




Sebelah Barat



:
Perkampungan



4.




Sebelah Timur



:
Jalan/sawah




Ciri-ciri Alam
1.




Ditengah-tengah situs dilewati sungai Cikabuyutan, ditengah sungai banyak bebatuan besar.
2.




Ada pohon bambu, caringin, kiara, dll.
3.




Sebelah Utara ada Masjid Jami
4.




Sebelah Utaranya ada Gunung Alit ( Gunung Anday)
Terdapat Maqom para leluhur Lebakwangi – Batukarut






Kekayaan Situs
1.




Bermacam-macam pepohonan : caringin, kiara dan pohon obat-obatan seperti : cantigi, batrawali, tatapayan, handeuleum, dll.
2.




Macam-macam burung sepert : piit, cangkurileung, golejra, tikukur, lalay, bajing dll.

Di dalam Bumi Alit

Terdapat rupa-rupa perkakas perang jaman dulu seperti : Keris, pedang, kujang, badi, tumbak dan sumbul



Ditulis oleh : Dadang Dharsana
Sumber : Buku Nyukcruk Galur Mapay Raratan Riwayat Lebakwangi-Batukarut, karya Drs. H. A. Ii Danya, terbitan Sasaka Waruga Pusaka thn 1994